Be a parents or childfree?

Belakangan ini social media sedang ramai memperbincangkan mengenai childfree. Salah seorang influencer dengan percaya diri mempublikasikan bahwa diri nya dan pasangannya memutuskan untuk childfree atau secara sederhana nya memutuskan untuk tidak memiliki anak.

Hal ini menjadi sorotan publik dikarenakan sangat jarang atau bahkan sedikit pasangan yang telah menikah tidak ingin memiliki anak. Mengingat bahwa salah satu tujuan daripada menikah itu adalah memiliki anak, menyambung keturunan.

Sebenarnya, tidak ada yang salah antara childfree ataupun menjadi orang tua. Karena, setiap orang memiliki hak atas pilihan dan hidupnya masing-masing.

Yang salah adalah ketika kita merasa bahwa apa yang kita percayai apa yang kita sedang jalankan mengharuskan semua orang untuk mengikutinya. Apalagi jika sudah menjelek-jelekkan keputusan orang lain yang berbeda dengan kita.

Menjadi orang tua memang lah tidak mudah, membutuhkan kesiapan yang benar-benar matang. Membutuhkan ilmu parenting yang baik untuk anak. Karena, jika kelak kita memiliki anak. Maka, kita sebagai orang tua harus bisa menjadi contoh yang baik buat mereka, karena tumbuh kembang anak tergantung dari apa yang orang tua mereka ajarkan.

Menjadi orang tua juga memiliki tanggung jawab yang sangat besar. Jadi, wajar saja jika ada sebagian orang memutuskan untuk tidak memiliki anak (Childfree)

Akan tetapi...
Bukan kah anak juga yang bisa membuat kita bahagia? Ketika kita memiliki anak yang wajah nya mirip dengan kita dan orang yang kita cintai bukan kah hal yang membahagiakan?

Melihat senyuman dan tawa mereka tiap saat, menenangkan mereka ketika mereka menangis/tantrum, melihat tingkah laku lucu mereka sewaktu mereka masih kecil. Bahagia ketika mendengarkan mereka mengucapkan pertama kalinya memanggil kita ayah dan ibu? Menjadi obat dikala kita sedang lelah. Menjadi tujuan di saat kita pulang. Dan dari anak juga kita bisa belajar sesuatu yang tidak bisa kita dapatkan ketika kita tidak memilikinya.

So... Be a parents or childfree?