Mobil Antik dan Si Tuannya
Kamis malam, mobil antik berwarna orange itu terpampang di depan teras rumah bersama tuannya yang sedang duduk rapi dibalik kemudi.
Dari lantai atas rumah, seorang wanita bergaun merah melangkah turun ke arah mobil antik itu, membuka pintu mobil dengan perlahan. Lalu, duduk manis di samping tuan nya. Seulas senyum tampak dari balik wajah si tuan. Tak lupa, si wanita membalas senyumannya.
Selang beberapa menit, mobil antik itu melaju menyusuri jalanan kota yang malam itu tampak lumayan ramai, Terjadi keheningan beberapa saat sebelum akhirnya si tuan mulai membuka obrolan, si tuan mulai bercerita dengan sangat antusias dan si wanita mendengarkan dengan baik sambil sesekali merespon si tuan bercerita.
Ramainya malam itu menyebabkan beberapa jalanan yang dilewati mengalami kemacetan yang cukup parah. Si tuan berinisiatif membawa mobil antik nya melewati jalanan tikus yang mungkin hanya dirinya saja yang tahu.
Sesampainya di lokasi, si tuan membuka kan pintu untuk si wanita kemudian bersamaan masuk ke rumah megah yang dihiasi oleh banyak lampu kerlap-kerlip. Disapanya beberapa orang yang ada disana, berbincang, menyantap hidangan, dan berfoto kemudian pamit untuk pulang.
Mobil antik itu keluar dari parkiran mobil, bersiap membawa si tuan dan si wanita untuk pulang ke rumah, bercerita kembali di dalam mobil, sesekali si wanita menoleh ke arah si tuan, si wanita penasaran dengan raut wajah si tuan saat bercerita. Tapi sayang, wajah si tuan tidak tampak jelas dikarenakan kurangnya cahaya pada malam hari.
Mobil antik itu berhenti tepat di depan rumah si wanita, si wanita yang sepertinya enggan untuk turun akhirnya turun dengan perlahan. Tak lupa, si wanita mengucapkan terimakasih kepada si tuan atas kebaikannya malam ini dan juga atas cerita yang ia bagikan.
Kemudian, mobil antik itu perlahan melaju meninggalkan si wanita yang masih berdiri di depan teras rumahnya, mobil antik itu pergi bersama tuannya dengan meninggalkan sebuah kenangan baru untuk si wanita.
Komentar
Posting Komentar